Kamis, 09 Februari 2012

Gassho Rei dan Osu








 Banyak kenshi merasa galau dengan kebiasaan mengucap kata osu ketika melakukan rei. Hal ini dikarenakan tulisan Alm. Sempai Affan Gaffar berikut ini

Salam Persaudaraan

Belum lama ini ada pertanyaan dari kenshi, tentang adanya himbauan supaya kenshi Indonesia untuk tidak menggunakan ucapan Oss lagi, tapi menggunakan Onegaisimasu (baca Onegaisimas). Sebenarnya apa makna dari dua kata itu? Apa perbedaannya? Haruskah kita tidak mengucapkan Oss lagi? Supaya tidak ada kesalahkaprahan, karena ketidakpahaman akan bahasa Jepang, di bawah ini akan dicoba dipaparkan sedikit penjelasan, sejauh pemahaman yang saya punya. Kalau ada yang tahu lebih dalam, silahkan dikoreksi.
Oss, sebenarnya dari huruf kanji Ossu, yang terdiri dari dua huruf kanji, yaitu Ossu 押 , yang berarti menekan dan sinobu 忍 yang juga berrati menekan. Huruf kanji dari sinobu 忍 berbentuk katana (pedang) di atas kokoro (hati). Jadi, Oss,bisa diartikan sebuah sikap atau kehendak untuk menekan diri sendiri, atau menaklukkan diri. Jadi, setiap kali mengucapkan oss, makna terpendam sebenarnya menyatakan kesediaan menaklukkan diri sendiri. Adapun makna harafiah dari Oss, bisa diterjemahkan sebagai ya, atau yes, atau yes sir, atau baik pak , baik bu, baik sempai, atau nggih kalau dalam bahasa jawa, atau secara luas juga bisa diartikan siap laksanakan kalau bahasa tentara. Umumnya, kata Oss ini digunakan oleh karateka, namun demikian beladiri lain pun seperti Judo, aikido, kendo, dan juga Kempo juga lazim menggunakannya.
Karena arti dari Oss itu seperti itu, sementara Kenshi Indonesia umumnya karena tidak paham benar artinya, selalu menggunakan Oss dalam kesempatan apapun, sehingga ada kalanya kurang tepat. Ketika dikunci, dan merasakan kesakitan kenshi di Indonesia akan bilang Osssss. Kehendak hati ingin mengatakan, teknikmu benar kawan, ini sakit bener aku. Namun, karena Oss itu artinya seperti di jelaskan di atas, maka ketika Sensei dari Jepang datang dan mempraktikkan teknik kepada Kenshi Indonesia, dan kenshi Indonesia teriak Ossss, dia bingung. Orang dikunci kok malah bilang "yaaaaa". Makanya, kalau teman-teman ada yang ingat, Sensei dari Honbu yang datang biasanya kepada kenshi yang dikunci kalau mau memberitahu kepada yang ngunci bahwa sakit disuruh bilang itai (artinya- sakit), jangan bilang Oss. Mungkin (ini dugaan saya), dulu awal mula para sempai/sensei senior dari Jepang ketika latihan kan yang ngunci tanya pada yang dikunci, udah bener belum kunciannya, sakit enggak. Kalau sakit, maka dia jawab Oss, artinya ya (karena ditanya, sakit enggak (Itai desu ka), dijawab Oss.- Ya).
Jadi, kalau dalam terminologi bahasa, kata Oss sah-sah saja digunakan, asal tepat pada tempatnya. Oleh karenanya orang Jepang atau yang ngerti bahasa Jepang akan mengerutkan kening kalau lihat embu kenshi Indonesia, karena dalam setiap kuncian akan teriak oossss, setiap kali ketemu dan gasho rei bilang Oss. Pagi-pagi ketemu di dojo waktu gashuku saling gasho rei, bilang Oss. Mestinya ya gasho rei sambil ucapkan salam, kalau di jepang bilang Ohayougosaimasu, kalau kita ya sambil gashi rei bilang Selamat Pagi. Kalau malam, ya ketemu sambil gasho rei bilang Selamat Malam.
Memang kadang, kalau di kampus di Jepang mudah ditemui mahasiswa yang junior akan mengucap salam lengkap, misalnya ohayougosaimasu kalau pagi, sementara yang senior dengan santai jawab Oss. Jawaban Oss atas ucapan salam itu kurang sopan, atau hanya boleh dijawab dari yang senior kepada yang junior, itupun hanya dilakukan kalau kepada orang dalam. Artinya kalau kepada tamu, atau orang yang bukan anggota dojo atau kelompoknya, maka jawabannya seperti itu tidak sopan. Jadi ketika si junior bilang selamat pagi, seniornya malas jawab selamat pagi juga, dia hanya jawab ya (oss), begitu tata kramanya yang hanya boleh dilakukan oleh senior dan itupun pada orang dalam kelompoknya sendiri, bukan orang yang baru kenal meskipun sesama kenshi kalau gak kenal ya akan pakai bahasa sopan. Pun demikian, akan lebih baik kalau senior pun menjawab lengkap, ohayougosaimasu juga, kalau itu pagi hari.
Nah, adapun di Jepang, kenshi Jepang sudah jarang menggunakan kata Osh. Bukan tidak ada sama sekali, beberapa masih menggunakannya. Kalau memulai latihan, atau mau berpasangan dan gasho rei, biasanya yang diucapkan adalah Onegaisimasu. Secara harafiah arti, onegaisimasu berarti please, atau mohon kesediaan anda untuk ...(kalau latihan ya melatih saya, atau berlatih bersama saya, kalau minta tolong ya menolong saya). Nah, ini bukan berarti kata Osh digantikan oleh kata onegasimasu. Dalam kontek, memulai latihan, kata Oss dan onegasimasu memiliki arti yang relatif sama. Tapi, kalau dari sudut sopan santun, maka onegasimasu lebih sopan (bahasa jepang mengenal tingkatan seperti bahasa Jawa dan Sunda). Saya kira lebih sopan itu yang menjadi alasan sekarang kenshi Jepang lebih memilih menggunakan kata onegasimasu, ketika gasho rei masuk dojo, atau ketika mau memulai latihan, atau berpesangan, atau memulai sesuatu yang melibatkan kenshi/orang lain. Nah, kalau kenshi Indonesia mau meninggalkan penggunaan Oss, dan mengganti dengan Onegaisimasu yang lebih sopan/halus, itu tidak ada salahnya, hanya harus diingat, jangan buat kesalahan yang sama dengan penggunaan Oss lagi. Jangan nanti, kalau dikunci dan kesakitan juga bilang onegaisimasu. Selesai berpasangan (dulu bilang oss lagi) sekarang jangan terus juga bilang onegaisimasu (karena berarti minta latihan lagi). selesai dihukum (kalau lakukan kesalahan) oleh sempainya jangan bilang onegaisimasu (karena berarti minta dihukum lagi). Kalau mau menggunakan terminologi baru onegaisimasu ketika memulai latihan, atau mengawali satu kegiatan yang melibatkan pasangan bicara kita, maka ketika selesai yang mesti diucapkan arigato gosaimasu (terima kasih), bukan lagi onegaisimasu. Begitu juga ketika selesai latihan dan keluar dojo ketika gasho rei ke dojo juga bilangnya arigato gosaimasu (bukan onegaisimasu). Kalau selesai latihan, atau selesai melaksanakan satu kegiatan bersama, bilangnya kepada sesama kenshi adalah otsukaresamadesita (kadang disingkat otsukaresamades) artinya kurang lebih terima kasih telah/ untuk kerja keras/susah payah/perjuangan anda (bersama-sama).
Jadi kata Oss boleh tidak? Menurut hemat saya, surat dari PB PERKEMI itu maksudnya bukan tidak boleh, tapi pakailah pada tempatnya yang pas sesuai artinya. Kalau ada kata yang lebih sopan seperti onegaisimasu, pakailah onegaisimasu, tapi juga tepat pada tempatnya. Masih ingat, beberapa waktu sebelumnya ada juga himbauan dari PB PERKEMI tentang penyebutan Sempai? Ya. Inti persoalan juga sama. Karena banyak kenshi Indonesia panggil simpai, bukan sempai. Padahal simpai artinya khawatir. sedangkan sempai artinya, kakak/abang atau senior. Juga banyak kenshi Indonesia bilang sinse, padahal yang benar dalam bahasa jepang Sensei ( Sen artinya yang lebih dulu Sei artinya lahir). Kenapa kenshi Indonesia bilang sinse? Karena kita terbiasanya dengan kata sinse untuk tabib pengobatan atau guru dalam bahasa China. Semoga bermanfaat. Kalau ada yang salah, silahkan dikoreksi.

Demi Tanah Air, Demi Persaudaraan, Demi Kemanusiaan
http://perkemidiy.mu...an_Onegaisimasu



Gara2 tulisan alm. Sempai Affan Gaffar tersebut lantas banyak kenshi yang jadi galau memakai osh, oss, dan osu tersebut :-D dikarenakan banyak yang berpendapat bahwa penggunaan kata tersebut tidak sesuai dengan falsafah shorinji kempo yang penuh dengan kasih sayang... (mayoritas dojo di jogja sudah tidak pake kata2 itu lagi saat melakukan rei, walopun masih ada juga kenshi yang refleks bilang oss saat rei :-)) )

lantas apakah hal tersebut memang bertentangan dengan falsafah shorinji kempo? saya menemukan hal yang cukup menarik dalam dokumenter Way of the Warrior: "Shorinji Kempo, The New Way". dalam penjelasan yang diberikan oleh Suzuki Sensei, shorinji kempo ternyata tidak sebegitunya penuh kasih sayang >:-)

beliau menjelaskan, bahwa tiap2 orang harus diperlakukan sebagai "potent enemy" (nah lo....) dan prinsip yang dipegang teguh oleh beliau adalah, "saya hendak menjadi kuat, anda juga hendak menjadi kuat, maka marilah kita menjadi kuat bersama-sama dengan selalu bersungguh2 dalam berlatih"

jadi, apakah "osh" ini bertentangan dengan shorinji kempo? :-D

note: sensei Suzuki itu mengajar filosofi dan Ajaran Agama Budha-Zen di Honbu Tadotsu

sebagai pengantar diskusi di forum.beladiri.info
esensi dari kata osu dan penerapannya
押 忍



Osu, kata ini sering digunakan dalam lingkungan olahraga beladiri di Jepang macam Karatedo, Kendo, Judo, sebagai Greeting between each other. Namun, sebelumnya mari kita coba ditelaah satu demi satu.

押忍 (Osu) terdapat dua huruf 押 (ou; oshi;) yg berarti menahan (huruf yg berupa tangan memegang armor/perisai yg bermakna: menahan) dan 忍 (nin; shino;) yg berarti penderitaan (huruf yg berupa pisau menancap jantung: bermakna derita).

Jadi 押忍 (Osu) ini secara kalimat bermakna sebagai "Menahan Penderitaan".

Implementasinya, kalimat ini diucapkan dlm dunia beladiri Jepang ketika siap untuk menerima/mengemban tugas. Ibarat dr atasan memerintah: "Kamu siap mengerjakan tugas?", yg diperintah berkata: "Siap, Pak!!" (dalam hal ini dia berucap: "Osu!!").

Jadi tugas dr atasan tsb diibaratkan sbg suatu beban derita. dan si penerima tugas mengkondisikan siap untuk menahan beban derita tsb.

Nah, skrg yg jadi salah kaprah adalah mengucapkan kata/kalimat tsb sbg greeting ataupun ketika ditanya sesuatu, misal lg praktek suatu teknik dan ditanya: "Sakit apa tidak?", malah dijawab "Osu!". Harusnya yg tepat itu dijawabnya dng: "Sakit, Pak!" atau "Ittai!!"

Dan, bagaimana dng hal ini di lingkungan anda, khususnya style2 di tempat latihan beladiri Jepang di lingkungan sekitar anda? mari kita diskusikan lebih lanjut. :-)

Referensi: http://ja.wikipedia....%8A%BC%E5%BF%8D

pendapat oom Ben Haryo dari Wado-ryu



Posted 30 January 2012 - 02:18 PM
kalau di perguruan WADOKAI (my Karate style) yang di Indonesia, OSH masih dipakai, tapi kalau menurut shihan C.A. Taman, OSH itu sekedar ciri khas SALAM KARATE! gitu, yang diadopsi dari salam Karate di dojo mahasiswa/Dojo perguruan tinggi di Japan. Jadi tidak di breakdown secara abbreviatif atau secara etimologinya. Nggak di pilah jadi Oshu Shinobu atau Ohayo Gozaimasu, melainkan diterima sebagai sebuah istilah yang melambangkan kebersamaan/suatu simbol yang disepakati bersama sebagai ciri khas dojo mahasiswa.

Tapi biasa lah, makin jauh dari sumbernya kan makin ga jelas. Saya juga pernah koq ketemu teman sesama Wado yang dikit-dikit OSH... :-) 
Posted 30 January 2012 - 04:57 PM
hehehe.. asal semuanya diperjelas kepada murid2, bahwa OSH OSH dalam segala kesempatan itu adalah "ciri" atau "tradisi" di INDONESIA dan bukan di negara asalnya, jadi kalau ada sensei Japan dateng, jangan ber OSH OSH ria, kasian nanti bingung itu sensei Japan :-P
jadi sementara bisa saya simpulkan, bahwa osu itu adalah kebudayaan indonesia, bukan dari jepang :D