jadi ceritanya.... "leluhur agung" (first civilization) membuat banyak
sekali yang namanya "pusaka langit" (piece of eden). pusaka langit
tersebut mempunyai kekuatan-kekuatan tertentu dan barang siapa yang
menguasainya dapat memperoleh kekuasaan dan legitimasi akan
kekuasaannya. di daerah nuswantara, terdapat 3 buah pusaka langit, tapi
yang terkonfirm baru ada 2, yaitu di daerah jawa tengah-timur, dan
daerah sumatra barat-mandailing (satu lagi berada di papua, tapi belum
bisa dipastikan)
pusaka langit di jawa diyakini dalam kekuasaan wangsa syailendra, dan
mengikuti terus kerajaan2 yang ada di jawa.... suatu ketika pusaka
langit tersebut tidak sengaja ditemukan oleh seorang pemuda yang bernama
ken arok, pusaka tersebut diyakini milik prabu aji jayabaya. setelah
memperoleh pusaka terebut, ken arok di kontak oleh pu gandring, yang
memiliki tugas menjadi penjaga pusaka dan ketua suatu organisasi bawah
tanah... hasilnya ken arok dapat menguasai pusaka langit dan mampu
menyingkirkan pu gandring. hal ini kemudian membuat ken arok dengan
mudah membuat wangsa baru.
suatu ketika, kertanegara mendengar akan adanya pusaka langit yang
berada di tanah swarnabhumi. oleh karena itu, dibuatlah ekspedisi
pamalayu untuk mencari pusaka tersebut, namun ekspedisi tersebut gagal
menemukan pusaka langit tersebut. ekspedisi kedua dilakukan oleh
mahapatih gadjahmada, tapi tetap juga gagal menemukannya
sementara pusaka langit di sumatra aman dari konflik, pusaka langit di
jawa telah terlibat konflik yang berkepanjangan. pada awalnya pusaka
langit tersebut berada dalam kekuasaan majapahit (semenjak jaman ken
arok) tapi setelah munculnya demak sebagai kekuatan baru, keberadaan
majapahit sebagai pemegang pusaka mulai digoyang oleh demak. sampai masa
prabu brawijaya 5, majapahit masih menguasai pusaka langit tersebut,
tapi karena tekanan dari demak secara terus menerus, akhirnya pusaka
langit tersebut diberikan kepada Joko Tingkir sehingga Joko Tingkir
menjadi Sultan Pajang. sampai masa awal mataram, pusaka tersebut masih
dalam kekuasaan kadipaten pajang. setelah itu, pengaruh eropa mulai
masuk ke jawa dan nuswantara secara umum.
silsilah pajang
silsilah mataram
dari silsilah diatas tampak mengapa pajang yang lebih dipercaya untuk menjaga pusaka langit dibandingkan dengan mataram
intervensi eropa mulai tampak sampai2 muncul perjanjian giyanti. dalam
perjanjian giyanti ini, yang tidak diketahui secara umum adalah ternyata
ada pertemuan tripartid (pajang, yogya, solo) yang akhirnya mempunyai
keputusan bahwa pusaka langit tersebut harus dibagi menjadi 2 bagian dan
berada dalam kekuasaan solo dan jogja, sementara pajang merelakannya.
hal ini tidak diketahui pihak belanda
sampai saat ini belanda sudah yakin bahwa salah satu pusaka langit
berada di jawa, dan menganggap pusaka tersebuta berada dalam kekuasaan
keraton solo. kerasa sudah dapat mengendalikan pemilik dari pusaka
langit tersebut, belanda mulai melakukan pencarian pusaka langit yang
berada di sumatra. bagaimana cara agar dapat mengerahkan pasukan untuk
mencari sesuatu tanpa dicurigai?? oleh karena itu belanda mulai mengadu
para pihak di sumatra barat kaum adat dan ulama sehingga terjadilah
perang paderi. yang tidak disangka2 oleh pihak belanda adalah ternyata
kesultanan aceh pun mengetahui adanya pusaka langit di daerah antara
mandailing sampai sumatra barat tersebut, dan mengamankan pusaka
tersebut dari tangan belanda sehingga belanda pun gagal menguasainya
keadaan seperti ini terus terjaga sampai pada awal pendudukan jepang.
pada awal masa pergerakan, Moch. Hatta adalah salah seorang yang menjaga
pusaka langit yang berada di sumatra, sementara Soekarno adalah
keturunan penjaga pusaka jawa. hal ini yang membuat mereka berdua cocok
dan menjadi dwi tunggal. ketika saat proklamasi, Sultan HB IX pun tahu
siapa dwi tunggal tersebut dan menyatakan bergabung ke dalam NKRI, hal
yang tidak dilakukan oleh kasultanan solo.... belanda pun kembali ke
indonesia dan yang pertama kali mereka lakukan adalah merampas
kepemilikan pusaka langit dari kesultanan solo. Soekarno mengetahui hal
tersebut, dan meyakini tidak lama kemudian bisa jadi pusaka langit yang
ada di jogja juga dirampas... oleh karena itu beliau mengutus
sjafruddin prawiranegara untuk mencari dan mengamankan pusaka langit
yang berada di daerah sumatra, tidak lama perintah itu diberikan,
belanda menyerbu ke jogja, dan soekarno-hatta dan para petinggi
indonesia ditangkap dan diasingkan.
sampai saat ini, belanda tidak mengetahui bahwa, pusaka langit yang dia
kuasai hanyalah suatu fragmen, dan indonesia sudah bergerak untuk
mengamankan pusaka langit yang ada di sumatra.
ketika belanda mulai menyadari hal tersebut, ternyata sudah terlambat.
pusaka sumatra sudah diketemukan, dan HB IX bertindak dengan membuat SO 1
Maret 1949 untuk menunjukkan bahwa Indonesia masih ada.
hal yang tidak disangka belanda... sehingga belanda pun menjadi
kelabakan. dan poin-poin yang tidak tercatan dalam sejarah, dalam
perundingan Roem-Rojen sebenarnya dibahas mengenai "pertukaran" antara
fragmen pusaka jawa dan pusaka sumatra. pihak indonesia dengan berat
hati menyerahkan pusaka sumatra untuk ditukar dengan kemerdekaan dan
fragmen pusaka jawa...
alasan penyerahan fragmen pusaka jawa tersebutlah yang membuat HB IX
adalah wakil dari pemerintah RI dalam "Penyerahan Kedaulatan" di jogja
belanda masih merasa "menguasai" nusantara karena belanda akhirnya
menguasai pusaka sumatra tersebut, tapi yang tidak disangka-sangka,
ternyata kekuatan pusaka sumatra tersebut tidak sehebat pusaka jawa....
dan Indonesia pun memiliki kekuatan untuk melepaskan diri dari Uni
Indonesia-Belanda dan segala klausul KMB
sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar